Di saat pada sebagaian besar negara yang berada di Asia Tenggara telah berhasil menurunkan kurva tingkat infeksi virus corona, di Indonesia justru terjadi hal yang sebaliknya dan kini tengah kewalahan melawan Covid-19. Seluruh perhatian dunia tengah fokus pada negara-negara seperti India, Rusia, Amerika Serikat dan Brazil yang mencatat dapat mengangkat angka infeksi harian hingga puluhan ribu dan sedangkan Indonesia terbang di bawah radar. Salah satu media dari luar negeri yaitu Sydey Morning Herald menilai bahwa Indonesia akan menjadi hotspot virus corona yang berikutnya di dunia. Hal ini karena selama 8 hari telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru Covid-19. Situasi yang demikian membuat para ahli epidemiologi merasa khawatir bila jumlah kasus di Indonesia dapat emncapai lebih dari 60.000 kasus.
Kemudian hal yang jauh lebih memprihatinkan yaitu tingkat pengujian yang dangat rendah serta tingkat kematian yang tinggi secara proporsional. Situs Worldometer memeparkan bahwa Rusia berada di peringkat ke-18 dunia dalam melakuakan tes dengan jumlah 107.445 tes per 1 juta orang. Amerika di urutan ke-27 dengan 80.750 tes per 1 juta orang, Brazil di urutan ke-108 dengan 11.302 tes per 1 juta orang, India di urutan ke-138 dengan 4.530 tes per 1 juta orang. Sedangkan Indonesia di urutan ke-163 dengan hanya melakukan 2.193 tes per 1 juta orang.
Saat ini banyak negara yang telah melonggarkan pembatasan atau lockdown, begitu juga dengan Indonesia yang mulai membuka PSBB. Dimulai dari pusat perbelanjaan, penerbangan, transportasi umum maupun tempat peribadatan telah dibuka kembali.Walaupun pulau Bali masih mencatat adanya kasus baru tetapi para pejabat tengah mempertimbangkan untuk menyambut wisatawan yang kembali dari Jepang, Australia, Korea Selatan mapun dari China. Dan sementara itu sejumlah anak yang meninggal karena Covid-19 kini sangat memprihatinkan. Namun adanya kemerosotan perekonomian telah memaksakan pemerintah untuk menghidupkan kembali pariwisata.