Penyakit meningitis adalah kondisi medis yang terjadi akibat peradangan pada selaput pelindung (meningen) di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Secara normal, otak dan sumsum tulang belakang manusia dilindungi oleh selaput ini. Namun, jika selaput tersebut meradang, dapat menyebabkan kondisi medis yang serius, seperti kecacatan permanen dan bahkan kematian.
Peradangan yang terjadi pada selaput dapat diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun mikroorganisme lainnya. Lantas, bagaimana gejala dan pengobatan meningitis? Mari simak ulasan di bawah ini.
Penyebab Meningitis
Penyebab meningitis yang paling sering adalah akibat infeksi bakteri atau virus yang bersumber pada telinga, sinus, tenggorokan dan atau bersumber dari sekitar gigi serta rongga mulut. Selain itu, mikroorganisme lain dan beberapa obat tertentu (meskipun jarang) dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit ini.
Gejala Meningitis
Gejala meningitis sangat bervariasi, tergantung penyebab dan usia penderitanya. Pada orang dewasa, gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri kepala hebat, diikuti dengan kaku kuduk (keterbatasan dalam menggerakkan leher ke depan karena terjadi peningkatan tegangan otot leher dan kekakuan tengkuk).
Kondisi demikian jarang ditemukan pada anak kecil. Pada anak-anak, gejala yang sering ditemukan adalah rewel dan anak terlihat tidak sehat.
Secara umum terdapat beberapa gejala meningitis yang sering ditemukan, yang dapat dijadikan acuan untuk berobat :
Jenis Meningitis
Ada lima jenis meningitis yang dapat diderita seseorang berdasarkan penyebabnya :
1. Meningitis Bakteri
Jenis meningitis ini umumnya berkembang saat bakteri memasuki sirkulasi darah dan berpindah ke jaringan otak atau sumsum tulang belakang. Jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit meningitis di antaranya Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, dan Neisseria meningitidis.
Bakteri tersebut dapat menular ke orang lain di sekitarnya melalui batuk, bersin, dan atau kontak fisik lain yang memungkinkan perpindahan air liur. Beberapa jenis meningitis bakteri juga dapat disebabkan akibat konsumsi makanan yang terkontaminasi.
Gejala meningitis bakteri meliputi sakit kepala, demam, kaku tengkuk, ruam, mual kadang muntah, sensitif terhadap cahaya, kadang disertai kebingungan yang mulai muncul 3-7 hari setelah terpapar bakteri.
2. Meningitis Virus
Gejala meningitis virus terlihat lebih umum daripada meningitis bakteri. Umumnya, meningitis virus bersifat self limiting disease, artinya gejala meningitis jenis ini dapat membaik dengan sendirinya tanpa terapi khusus. Namun, pada beberapa kasus, meningitis virus dapat berakibat fatal. Fatalitas kasus pada meningitis virus tergantung dari jenis virus yang menginfeksi, usia penderita, serta ketahanan tubuh penderita.
3. Meningitis Parasit
Meningitis parasit merupakan salah satu jenis meningitis yang jarang terjadi, namun dapat mengancam jiwa karena infeksi dapat berkembang dengan cepat dan berakibat fatal. Jenis meningitis ini disebabkan oleh parasit yang ditemukan di tanah, tinja, serta pada beberapa hewan dan makanan, seperti siput, ikan mentah, unggas, atau produk tertentu.
4. Meningitis Jamur
Meningitis jenis ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi tubuh dan kemudian menyebar melalui sirkulasi darah menuju ke jaringan otak atau sumsum tulang belakang. Meningitis jamur sering ditemukan pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, baik akibat infeksi virus HIV tahap lanjut maupun akibat kondisi lainnya, seperti keganasan atau penerima organ donor.
5. Meningitis Non-Infeksi
Meningitis jenis ini umumnya terjadi bukan akibat infeksi bakteri, jamur ataupun virus, namun akibat kondisi medis lainnya, seperti cedera kepala, operasi otak, lupus, kanker, maupun akibat penggunaan obat tertentu. Yang istimewa dari meningitis non-infeksi adalah sifatnya yang tidak menular dari manusia ke manusia.
Faktor Risiko Meningitis
Virus dan bakteri penyebab meningitis dapat sangat menular, melalui kontak langsung, seperti melalui batuk atau bersin (air liur atau lendir saluran pernapasan). Berikut ini adalah beberapa faktor risiko meningitis :
Pengobatan meningitis sangat bergantung dari jenis meningitis yang terjadi. Untuk memastikan diagnosis terhadap penderita, umumnya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti tes darah, tes pencitraan otak, serta dilakukan pungsi lumbar.
Prosedur pungsi lumbar adalah pemeriksaan untuk mengambil sampel cairan otak yang dilakukan dengan cara memasukkan jarum sama seperti saat akan diambil sampel darah, hanya saja prosedur ini dilakukan pada bagian punggung bagian bawah. Hasil yang diperoleh dari prosedur ini akan membantu menentukan penyebab meningitis dan akan membantu mengarahkan pemilihan obat (https://pafibalige.org/) yang akan digunakan.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang mengarah pada kondisi meningitis, segera lakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Neurologi sebagai langkah untuk memperoleh diagnosis dan penanganan medis secara tepat dan akurat.
Peran Program Ekstrakurikuler IMTAQ dalam Membentuk Karakter Siswa di SMA Islam Al Masoem Bandung
4 Jul 2024 | 90