Kehamilan merupakan sebuah momen yang sangat membahagaiakan bagi pasangan yang sedang menanti kehadiran si kecil. Dan tentunya mengharapkan kehamilan yang sehat serta normal sehingga dengan lahirnya si kecil ke dunia menjadi anugerah yang terindah. Namun tidak sedikit kehamilan yang berakhir dan harus digugurkan karena beberapa masalah kesehatan atau bahkan karena kondisi janin yang tidak berkembang yang dikenal dengan hamil anggur. Pada umumnya ketika seorang ibu mengalami hamil anggur, tidak mengetahui bahwa janin yang sedang dikandungnya gagal tumbuh. Tidak menyadari bahwa yang berada di dalam rahimnya ada kumpulan kista yang berbentuk gumpalan air berwarna putih seperti anggur. Kasus seperti ini pernah dialami oleh salah satu musisi tanah air yaitu Chua Kotak. Terjadi di tahun 2015 di mana ia baru menyadari hal tersebut setelah melakukan pemeriksaan USG di usia kandungan 3 bulan. Seringkali hamil anggur ini tidak disadari karena tanda-tandanya sama seperti kehmailan yang normal. Lalu bagiamana cara membedakan kehamilan normal dan hamil anggur?
Bila pada kehamilan normal ibu dapat merasakan gerakan janin maupun mendengar suara detak jantung janin pada saat melakukan pemeriksaan USG. Lain halnya dengan ibu yang mengalami hamil anggur, ibu tidak akan merasakan gerakan maupun detak jantung janin..
Pada hamil anggur adanya perdarahan biasanya akan terjadi perdarahan yang berwarna coklat atau merah terang dan biasanya terjadi pada trimester pertama. Perdarahan yang terjadi disertai dengan keluarnya kumpulan kista yang bentuknya seperti anggur.
Di kehamilan normal mual dan muntah adalah kondisi yang sering terjadi dan bisa terjadi kapan saja. Entah itu di pagi, siang, sore maupun malam hari. mual serta muntah yang terjadi biasanya masih dalam tahap ringan sehingga tidak akan meningkatkan risiko terhadap janin. Berbeda dengan hamil anggur, di mana mual dan muntah lebih sering terjadi dan lebih parah. Tentunya ini akan membuat ibu merasa kelelahan dan kehilangan banyak cairan. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan ibu dehidrasi dan pastinya akan membahayakan kesehatan dirinya.
Perut dan rahim akan lebih cepat membesar bila dibandingkan dengan hamil normal. Biasanya akan terlihat pada usia kehamilan trimester kedua.
Pada kehamilan yang normal biasanya terjadinya preeklampsia di trimester ketiga. Sedangkan di kehamilan anggur, ibu akan mengalami preeklampsia pada usia trimester pertama atau kedua. Preeklampsia akan menyebabkan ibu menderita tekanan darah tinggi, tangan dan kaki membengkak, terlalu banyak protein di dalam urine serta sakit kepala. Bila ibu mengalami situasi seperti ini pada awal kehamilan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Hormon human chorionic gonadotropin atau HCG pada masa kehamilan mengalami peningkatan. Begitu juga pada kehamilan anggur, tetapi hormon hCG teralu tinggi dan dapat menyebabkan kelenjar tiroid ibu menjadi lebih aktif. Situasi seperti ini dapat mengakibatkan kulit menjadi hangat, berkeringat, gemetaran serta jantung berdetak cepat.
Ketika ibu telah terdeteksi megalami hamil anggur maka sebaiknya segera ke dokter untuk ditangani. Karena dikhawatirkan bila tidak segera dilakukan tindakan dapat menjadi ganas. Upaya yang dilakukan yaitu dengan mengakhiri kehamilan yaitu dengan dilakukan tindakan kuret. Tindakan kuret ini dilakukan untuk membersihkan rahim dengan mengangkat jaringan yang mengalami kelainan. Bila sel atau jaringan yang mengalami kelainan masih tertinggal di dalam rahim akan terus mengalami pertumbuhan.
Dan pertumbuhan jaringan tersebut akan menyebabkan terjadinya perdarahan sehingga nantinya akan berkembang dan menjadi smeakin ganas. Ibu yang mengalami hamil anggur dapat melakukan tindakan di Klinik Raden Saleh Jakarta. Pada klinik aborsi Raden Saleh menyediakan konsultasi gratis langsung dengan dokter kandungan. Klinik Raden Saleh merupakan klinik kuret dengan pelayanan dan penanganan kuret yang baik dan benar sehingga menjadi acuan bagi seluruh dokter spesialis kandungan dan rujukan dari semua rumah sakit, klinik kesehatan di Indonesia.
