Beberapa waktu yang lalu curahan hati seorang karyawan dengan pendapatan 20 juta setiap bulan menjadi pembicaraan di media sosial. Ia menggerutu pengeluarannya nyaris menelan habis seluruh pendapatan saat pemasukan dipotong setengah sepanjang pandemi.
Dengan tanggungan cicilan mobil dan kpr rumah, warganet itu memohon dukungan sosial dari pemerintah sebab sisa uang yang tertinggal cuma rp 500 ribu setiap bulan.
Pemotongan pendapatan sampai hilangnya mata pencarian dirasakan sebagian orang sepanjang pandemi covid-19. Nah, bagaimana cara menghadapinya apabila anda merasakan nasib sama?
Berikut ini kiat hemat pengeluaran ketika potong pendapatan (gaji) di masa pandemi.
Kurangi seluruh pengeluaran. Tulislah seluruh pemasukan, harta dan pengeluaran tiap-tiap hari dengan cara merinci. Lalu, nilailah mana yang dapat dikurangi ataupun dibuang sama sekali. Pemasukan yang berkurang mesti diikuti dengan pengeluaran yang dikurangi dan gaya hidup yang lebih simpel.
Tidak butuh membeli makanan melalui layanan pesan antar yang cenderung lebih mahal dibanding masak sendiri. Anda dapat menghapus aplikasi belanja online apabila termasuk orang yang gampang terpengaruh dengan iklan-iklan yang timbul di ponsel.
Bila mempunyai 2 pengasuh anak, kurangilah pengeluaran dengan mengupah satu orang.
Apabila biaya sekolah anak merepotkan, cari jalan tengah dengan cara melakukan negosiasi dengan pihak sekolah supaya pembayaran dapat dicicil, umpamanya, ataupun pindahkan anak ke sekolah yang biayanya lebih terjangkau.
Pastikan buat mengkomunikasikan pengubahan ini secara baik kepada anak supaya buah hati dapat menerimanya dengan cara positif.
Untuk KPR, butuh restrukturisasi, demikian juga dengan kartu kredit.
Simpanan logam mulia dan dana darurat dapat digunakan buat membiayai keperluan hidup. Pikirkan buat menjual beberapa barang yang dapat dikurangi. Apabila mempunyai 2 buah TV, Anda dapat menjual salah satunya. Ataupun bila mempunyai 2 macam kendaraan, salah satu dapat dijual guna meningkatkan dana biaya hidup.
Sepanjang pandemi tidak dapat ke mana-mana, jika memang perlu sekali dapat melepas kendaraan.
Apabila merasa berat sebab mengira biaya buat naik taksi bakal lebih mahal dibanding naik kendaraan sendiri, penting diingat kalau saat pandemi mobilitas amat sempit sehingga moda angkutan tidak banyak digunakan.
Apabila terpaksa mesti berutang, carilah sumber yang tak menjalankan bunga, umpamanya meminjam dari saudara ataupun orang tua.
Tetapi pinjamnya jangan kelamaan, paling tidak 3 bulan sampai dapat mengurangi pengeluaran.
Yang tidak kalah perlu ialah mencari pendapatan lain guna membiayai keperluan hidup. Anda bisa mencari usaha kecil-kecilan yang dapat bertahan sepanjang pandemi covid-19 buat menolong dapur terus mengepul.