rajabacklink
Radiologi : Tujuan, Jenis, dan Prosedur

Radiologi : Tujuan, Jenis, dan Prosedur

23 Sep 2024
46x

Radiologi adalah pemeriksaan yang menggunakan teknologi pencitraan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dengan begitu, penanganan tepat bisa dokter lakukan untuk jenis penyakit tersebut.  Metodenya menggunakan berbagai teknik pencitraan. Misalnya, sinar-X, CT scan, MR, USG, dan lain-lain. Semua prosedur bertujuan untuk menghasilkan gambaran internal tubuh yang detail.

Apa itu Radiologi?

Pemeriksaan radiologi terbagi menjadi 2 bidang yang berbeda, yaitu diagnostik dan intervensi. Metode diagnostik berguna dalam membantu tim medis melihat struktur di dalam tubuh.  Hasil dari rekam gambar diagnostik dapat membantu ahlinya untuk mengetahui:

  • Mendiagnosis penyebab dari gejala yang muncul.
  • Memantau seberapa baik tubuh merespons pengobatan yang pasien terima.
  • Skrining untuk berbagai penyakit. Misalnya, kanker payudara, kanker usus besar, atau penyakit jantung.

Sedangkan pemeriksaan metode intervensi bisa dokter lakukan dengan menggunakan pencitraan seperti CT Scan, ultrasound, MRI, dan fluoroskopi untuk membantu memandu prosedur.  Pencitraan sangat membantu dokter saat memasukkan alat ke dalam tubuh. Contoh alatnya, seperti kateter, kabel, dan instrumen serta alat kecil lainnya ketika pemeriksaan berlangsung. 

Ahli Radiologi Intervensi i adalah spesialis yang terlibat dalam penanganan kanker atau tumor. Gangguan lainnya, seperti penyumbatan di arteri dan vena, fibroid di rahim, sakit punggung, masalah hati, serta masalah ginjal. Biasanya dokter tidak akan membuat sayatan atau hanya membuat sayatan kecil. Prosedur tidak memerlukan rawat inap dan hanya membutuhkan sedasi sedang (obat-obatan untuk membantu rileks).

Perbedaan Rontgen dan Radiologi

Rontgen dan radiologi sering kali digunakan secara bersamaan dan saling terkait. Meski begitu, keduanya memiliki perbedaan dalam arti yang lebih spesifik. Ingat, radiologi juga berbeda jauh dengan  terapi radioterapi. Rontgen merujuk pada teknik pencitraan menggunakan sinar-X. Ini adalah jenis radiasi elektromagnetik yang dapat melewati jaringan tubuh dan diabsorpsi oleh berbagai struktur seperti tulang dan organ.  

Pemeriksaan rontgen menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambaran tubuh dalam bentuk radiografi. Prosedurnya membantu mendiagnosis patah tulang, kelainan paru-paru, batu ginjal, dan sebagainya.  Sederhananya, rontgen merujuk pada teknologi khusus yang menggunakan sinar-X untuk menciptakan gambaran internal tubuh.

Sementara itu, radiologi adalah bidang ilmu kedokteran yang mencakup berbagai teknik pencitraan medis, termasuk sinar-X. Namun, tidak terbatas pada itu saja. 

Cabang ilmu ini mencakup penggunaan teknologi pencitraan. Beberapa di antaranya,  tomografi computer (CT scan), resonansi magnetik (MRI), ultrasonografi (USG), dan lain-lain. Ilmunya mempelajari penggunaan teknologi pencitraan untuk mendiagnosis dan memantau penyakit serta kelainan pada tubuh manusia. Ini adalah bidang yang yang melibatkan berbagai teknik pencitraan, termasuk sinar-X.

Sederhananya, rontgen adalah salah satu teknik dalam radiologi. Radiologi mencakup berbagai teknik pencitraan medis, termasuk sinar-X, untuk mendiagnosis dan memantau kondisi kesehatan.

Tak hanya radiologi, prosedur medical check up juga dapat membantu mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini. Tujuan Pemeriksaan Radiologi Tujuan dari pemeriksaan radiologi adalah mengetahui kondisi kesehatan pasien melalui teknologi. Dari hasil rekam gambar, dokter memeriksa dan menentukan diagnosis, serta rekomendasi pengobatannya. 

Dalam kebanyakan kasus, dokter akan merujuk untuk melakukan pemeriksaan sebagai informasi lebih lanjut untuk mendiagnosis atau mengesampingkan kondisi tertentu.  Ada puluhan penyakit dan kondisi yang bisa dideteksi oleh metode ini.

Berikut ini hanya sebagian kecilnya saja : 

  • Penyakit Alzheimer dan Demensia.
  • Anemia.
  • Radang usus buntu.
  • Radang sendi dan osteoporosis.
  • Gumpalan darah dan penyakit arteri perifer .
  • Tumor otak.
  • Jenis- jenis kanker.
  • Pneumonia dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
  • Sirosis hati, penyakit hati berlemak, dan fibrosis hati.
  • Penyakit Crohn.
  • Batu ginjal dan kandung kemih.
  • Gagal ginjal.
  • Kista ginjal.
  • Stroke.

Pemeriksaan ini juga dokter gunakan untuk mengetahui perkembangan dari penyakit yang sudah terdiagnosis sebelumnya. Dengan begitu, perawatan yang dokter lakukan bisa lebih menjurus pada penyebabnya. 

Adalah Kongres Perkumpulan Ahli Radiologi Kroasia ke-8 dan Simposium Perkumpulan Teknologi Radiologi Kroasia 2023 di Zagreb menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi multidisiplin dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan. (8khdr2023.org)

Dengan menanggapi tantangan yang dibawa oleh era digital dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi, bidang radiologi dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perawatan kesehatan yang lebih baik. Diskusi dan kolaborasi yang terjadi selama kongres memberikan wawasan berharga tentang bagaimana berbagai spesialisasi dan teknologi dapat bekerja sama untuk menghadapi tantangan masa depan dan mencapai hasil yang optimal bagi pasien.

Baca Juga:
Cerita Inspiratif: Dari Siswa SMA Islam Al Ma'soem Bandung ke Mahasiswa PTN Berprestasi

Cerita Inspiratif: Dari Siswa SMA Islam Al Ma'soem Bandung ke Mahasiswa PTN Berprestasi

Pendidikan

4 Jul 2024 | 100

Pesantren Al Masoem

SMA Full Day School Unggulan di Jawa Barat

Pendidikan

16 Mei 2024 | 101

Perhatikan Hal Berikut Ketika Mencari Lowongan Kerja di Jakarta

Perhatikan Hal Berikut Ketika Mencari Lowongan Kerja di Jakarta

Tips

18 Nov 2020 | 1300

Wisata Bali Barat, Banyuwedang, Buleleng, Dewasana, Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, Tuke Menjangan

Bosan Main di Kuta dan Canggu? Cobain 5 Kegiatan Seru di Bali Barat

Pariwisata

11 Jul 2023 | 267

5 Cemilan Sehat untuk Diet Sehat

5 Cemilan Sehat untuk Diet Sehat

Gaya Hidup

19 Mei 2020 | 1223

Asal Usul dan Makna Nasi Tumpeng

Asal Usul dan Makna Nasi Tumpeng

Kuliner

9 Okt 2018 | 2628