Orang tua memiliki peran penting dalam menciptakan pribadi anak yang jujur. Kejujuran adalah nilai moral yang fundamental yang perlu ditanamkan sejak dini pada anak-anak. Memiliki anak yang jujur merupakan sebuah nikmat yang tidak bisa diungkapkan dengan kata kata. Karena kejujuran merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia karena dia memiliki manfaat yang sangat tinggi bahkan untuk masa depan anak anak kelak. Dalam artikel ini kami akan membahas bagaimana peranan orang tua dalam menciptakan pribadi anak yang jujur.
Membuat anak menjadi pribadi yang jujur tentu saja bermula dari orang tuanya terlebih dahulu karena orang tua adalah jembatan dan madrasah pertama anak kita, sudah selayaknya sesibuk apapun kita bekerja sudah pastinya kita harus bisa memberikan pembelajaran termasuk pembelajaran adab dan kejujuran kepada anak. Sistem sekolah fullday dan orang tua yang sibuk bekerja dan ibu yang sibuk ikut serta dalam berkarir karena kondisi ekonomi keluarga yang kurang baik membuat kandang orang tua lupa dengan pendidikan karakter anaknya, maka kami ingatkan kembali penting membagi waktu untuk bisa memberikan edukasi kepada anak tentang pentingnya menjadi anak yang jujur dan berikut adalah beberapa peran orang tua dalam menciptakan pribadi anak yang jujur:
Anak-anak belajar dengan meniru orang tua mereka. Jika orang tua ingin anak-anak mereka menjadi jujur, maka orang tua harus terlebih dahulu menjadi teladan dalam hal kejujuran. Orang tua harus selalu berkata benar dan menepati janji mereka. Dengan memberikan contoh yang baik dan teladan kepada anak, insha Allah anak juga akan menjadi pribadi yang jujur dan teladan.
Orang tua perlu menjelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya kejujuran. Ajarkan anak-anak tentang konsekuensi dari berbohong dan pentingnya selalu berkata benar. Dengan mengajarkan nilai nilai kejujuran anak jadi paham mengapa pentingnya bersifat jujur, tapi selain mengajarkan juga orang tua harus bisa memberikan edukasi tentang nilai nilai kejujuran dan dipraktikan dalam kehidupan sehari hari seperti ketika anak salah dan mereka berkata jujur jangan pernah dimarahi apa lagi dipukul, tapi maafkan langsung mereka atas kejujuran yang sudah mereka ungkapkan.
Ketika anak-anak menunjukkan perilaku jujur, berikan mereka pujian dan apresiasi. Hal ini akan memotivasi mereka untuk terus berperilaku jujur. Adapun pujian secara lisan dan apresiasi berupa hadiah juga tidak terlalu mahal pun tidak apa. Seperti misalkan ketika anak mampu berkata jujur, berikan mereka es krim pun itu sudah cukup, karena apresiasi itu bukan dilihat dari kuantitas dan kualitasnya tapi dari bagaimana cara orang tua menyampaikan rasa bangganya kepada anak anak yang jujur.
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk mengatakan yang sebenarnya. Hindari menghukum anak-anak ketika mereka berbohong, karena hal ini dapat membuat mereka takut untuk mengatakan yang sebenarnya di masa depan. Jika walaupun anda sebagai orang tua merasa ingin memberikan edukasi tentang kesehatan mereka, cukup saja tegur dengan kata kata yang bijaksana tanpa menyakiti hati mereka.
Jalinlah komunikasi yang terbuka dengan anak-anak. Dorong mereka untuk menceritakan apa yang mereka alami dan dengarkan dengan penuh perhatian. Hal ini akan membantu anak-anak untuk merasa nyaman berbicara dengan orang tua mereka tentang apapun, termasuk ketika mereka melakukan kesalahan.
Ketika anak-anak berbohong, berikan mereka konsekuensi yang tepat. Konsekuensi ini haruslah adil dan konsisten, dan tidak boleh bersifat hukuman fisik. Adapun konsekuensi yang bisa dilakukan seperti pemotongan uang jajan anak (meskipun hanya gertakan saja) dan atau juga jika anak berbohong jangan diajak ngobrol aja beberapa waktu nanti juga mereka akan sadar sendiri dengan kesalahan mereka sendiri dan meminta maaf kepada orang tua ketika mereka tahu akan kesalahannya.
Selain enam tips diatas ada juga beberapa tips untuk membantu orang tua dalam menciptakan pribadi anak yang jujur seperti :
Menciptakan pribadi anak yang jujur ​​membutuhkan waktu dan kesabaran. Orang tua perlu bekerja sama dengan anak-anak mereka dan memberikan mereka bimbingan dan dukungan yang mereka butuhkan.