Pandemi corona ikut mempengaruhi gaya pakaian seseorang ketika terpaksa harus ke luar rumah. Ajakan harus mengenakan masker kain untuk yang sehat jadi kesempatan kreativitas beberapa pelaku mode, tanpa terkecuali perancang dan pemilik bisnis pakaian muslim.
Salah satunya misalnya ialah tren hijab plus masker kain. Tidak hanya lebih instan dikenakan dan dicuci berbarengan, pemakai pun tidak pusing lagi mencari masker yang tepat buat penampilannya. Gagasan itu telah diisap beberapa merk yang meluncurkan hijab ataupun khimar plus masker kain.
Saat lebaran 2020 ini akan berlainan dari tahun sebelumnya. Tren hijab lebih sederhana dan tak banyak akses sampai enak dipakai. Kaum pembeli pun memperhatikan soal proteksi tidak hanya masalah gaya.
Hijab bermasker dapat menjadi opsi, walaupun tanpa masker juga masih tetap OK, lantaran dapat membeli ataupun memproduksi sendiri masker kain yang keren. Tidak hanya hijab yang menyatu dengan masker, terdapat pula opsi hijab yang gratis masker dengan bahan dan warnanya yang senada. Jadi semacam fesyen item ya masker di waktu saat ini.
Menurut pengamatan pasar, bentuk sangat laku ialah bergo ataupun hijab bahan jersey buat setiap hari lantaran nyaman dikenakan. Untuk warna dari dahulu masih dikuasai warna kelam dan earth tone.
Menurut Sinta Lestari Ningsih, pendiri Salsabila hijab, di lingkungan lokasi tinggalnya telah tak aneh lagi dengan hijab yang menutup wajah lantaran sebagian warga perempuannya berniqab ataupun bertudung. Malah kaum pelanggan yang tidak langganan banyak terpikat lantaran ia pun menghasilkan hijab plus masker kain, umumnya mereka yang excited lantaran dalih lebih instan dan warnanya dapat senada.