Pemeriksaan virus corona menggunakan rapid test sudah mulai digelontorkan pemerintah sejak bulan Maret 2020 yang lalu. Namun, masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara kerja alat rapid test corona tersebut. Untuk itu berikut ulasan mengenai cara alat rapid test bekerja mendeteksi virus Corona. Yuk simak baik-baik.
Cara Alat Rapid Test Bekerja Mendeteksi Virus Corona
1. Menggunakan Serum Darah
Rapid test dilakukan sebagai skrining awal infeksi virus Corona pada orang yang berisiko tinggi terkena virus ini. Rapid test di Indonesia sendiri menggunakan sampel darah untuk mendeteksi kadar antibodi imunoglobulin terhadap virus dalam tubuh.
Antibodi adalah protein yang dibentuk oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk melawan bakteri, virus, dan benda asing lainnya yang menyerang tubuh. Ketika rapid test corona, dua jenis imunoglobulin berikut akan diperiksa:
A. Immunoglobulin G (IgG)
IgG yaitu jenis antibodi yang sering ditemukan dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Antibodi ini akan menyimpan memori terkait bakteri atau virus yang pernah masuk ke tubuh sehingga dapat memberi perlindungan terhadap infeksi selanjutnya.
B. Imunoglobulin M (IgM)
Tubuh akan menghasilkan IgM setelah terpapar oleh bakteri atau virus untuk pertama kalinya. Oleh karena itu, antibodi ini merupakan perlindungan pertama terhadap suatu infeksi yang terjadi pada tubuh.
Ketika tubuh pertama kali terinfeksi, kadar IgM menjadi meningkat. Lalu akan menurun seiring meningkatnya kadar IgG untuk memberi perlindungan jangka panjang terhadap infeksi.
Selanjutnya, hasil tes tersebut akan dibawa ke laboratorium dan dilanjutkan dengan uji polymerase chain reaction (PCR). Namun, sebelum dimasukkan ke mesin PCR, sampel tersebut akan di ekstrak material genetiknya.
Teknik PCR tersebut digunakan untuk melihat material genetik agar virus mudah terdeteksi. Untuk mendapatkan hasilnya memerlukan waktu hingga enam jam. Selain itu, teknik PCR ini juga digunakan untuk virus yang menyebabkan influenza, HIV, serta Hepatitis C.
2. Bahan yang Diperlukan
Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan tes COVID-19 juga terdapat pada tes yang digunakan untuk tes virus lainnya. Namun, ditambahkan satu elemen yang disebut 'primer' guna mencocokkan material genetik dengan virus Corona yang hanya ada di tes tersebut.
Selain melakukan tes swab tenggorokan, juga akan dilakukan tes darah untuk mendeteksi apakah sebelumnya orang tersebut sudah terkena virus atau belum.
3. Keakuratan Hasil Tes
Di Australia dibutuhkan waktu hingga 48 jam untuk mengetahui hasil rapid test sejak kali pertama pasien diperiksa, tes dibawa ke laboratorium, hingga pasien mengetahui hasil tes tersebut.
Pada beberapa kasus, satu diantaranya di negara bagian Victoria, Australia, pasien akan diminta menunggu hingga 72 jam untuk mendapatkan hasil tes.
4. Kecepatan Rapid Test
Untuk mengetahui kecepatan dari hasil hasil tes virus Corona pun tergantung pada teknologi yang digunakan, ketersediaan ruangan, jumlah petugas, serta protokol yang digunakan rumah sakit.
Tak dapat dipungkiri mengetahui kecepatan hasil rapid test sangat penting saat situasi pandemi seperti sekarang. Jika hasil tes keluar lebih cepat, pasien bisa segera isolasi.
Namun, hasil dari rapid test corona dinilai kurang akurat dibandingkan dengan tes PCR di laboratorium. Pasalnya, selain melihat virus PCR juga digunakan untuk mengetahui antibodi dari pasien. Untuk lebih jelasnya Anda dapat berkonsultasi di situs maupun aplikasi Halodoc, karena disana Anda dapat terhubung dengan dokter, dan Anda juga dapat mengkonsultasikan masalah yang kamu rasakan. Halodoc juga menyediakan informasi tentang rumah sakit terdekat mana saja yang memiliki layanan untuk rapid test corona ini.
Demikian cara alat Rapid Test Corona bekerja mendeteksi virus corona. Semoga dapat menambah pengetahuan kita semua, dan semakin aware dengan bahaya virus corona yang menyerang kita sekarang ini.