Rokok mematikan lebih dari 8 juta orang tiap-tiap tahunnya, namun belum lama ini dunia dikagetkan oleh 2 pembuat rokok paling besar. British American Tobacco (BAT) dan Philip Morris International (PMI) tengah berupaya membuat vaksin dari tanaman berdasar tembakau untuk menangkal virus corona.
Menurut BAT, tanaman tembakau memberikan kemampuan untuk pemekaran vaksin yang lebih pesat dan lebih aman dibandingkan memakai metode lama. Dalam konferensi pers nya, BAT menyatakan bila pengujian berlangsung dengan mulus, besar harapan kami, dengan mitra yang tepat dan sokongan dari lembaga pemerintah, antara 1 hingga 3 juta dosis vaksin bisa dibuat setiap pekan, mulai Juni.
Perusahaan itu mengatakan kalau anak satu perusahaannya, yakni Kentucky bioprocessing (KBP), tengah mengembangkan vaksin untuk COVID-19 dan kini tengah menempuh uji klinis. Mereka mengerjakan pekerjaan ini atas dasar nirlaba.
Sebetulnya ini bukan pertama kalinya KBP bekerja pada sektor penyembuhan. Di tahun 2014, mereka juga pernah mengembangkan penyembuhan untuk virus Ebola bersama dengan Mapp biopharmaceuticals dan badan penelitian dan pengembangan Biomedis Lanjutan (BARDA).
Pembuat rokok besar yang lain, Philip Morris International (PMI), juga berusaha mendesain vaksin. PMI dengan Medicago menyusun perkembangan yang berarti dalam membuat vaksin dari tanaman untuk COVID-19 ini. Mereka juga tengah menjalani pengujian klinis untuk keamanan dan kemanjurannya. Akhir musim panas ini, uji coba pada orang akan mereka kerjakan.
Sebagian besar menyangka keterlibatan dari 2 perusahaan besar ini seperti suatu paradoks, lantaran beberapa waktu silam World Health Organization pernah menerangkan kalau merokok bisa tingkatkan resiko respon yang lebih parah terharap penyakit corona.
Betapapun juga usaha melawan permasalahan global dari kedua perusahaan besar ini layak diapresiasi, lho. Lagipula, yang tengah dikerjakan ialah vaksin, bukan penyembuhan rokok yang mesti dihisap.
Mudah-mudahan seluruh proses dan upaya untuk mendapatkan vaksin ini berlangsung mulus!