rajabacklink
PKI Mulai Berani Keluar Karena Panas Melihat Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia

PKI Mulai Berani Keluar Karena Panas Melihat Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia

29 Sep 2020
1182x

Rakyat dan umat Islam khususnya harus mulai waspada dan bersiap-siap serius untuk menghadapi kebangkitan PKI di Indonesia. Persoalan bangsa yang menyangkut tentang PKI memang harus di waspadai karena akan sangat merugikan negara jika komunisme mulai berkembang lagi di indonesia.

Pernyataan petinggi negara bahwa PKI sudah tidak ada, PKI sudah dilarang, komunisme telah bangkrut atau narasi lainnya justru merupakan sinyal bahwa PKI memang ada dan justru siap bangkit di masa pemerintahan sekarang.

Bahkan di rezim Jokowi saat ini PKI mulai merasa aman, mereka seakan dilindungi oleh pemerintah dan juga ada indikasi mulai masuk di lingkungan pemerintahan Jokowi saat ini. mereka tersebar di parlemen serta menyusup di organisasi kemasyarakatan.

PKI saat ini memang sudah bukan sebuah partai lagi seperti dahulu, PKI saat ini lebih kepada sebutan untuk mereka yang anti agama, sekuler, pembela PKI, serta pendukung penggerusan ideologi Pancasila 18 Agustus 1945. Tentu sangat bodoh jika kebangkitan mereka diawali dengan pembentukan partai seperti dulu. PKI masa sekarang adalah pengelompokan faham yang selalu menyebut agama itu radikal dan intoleran, dengan karakter mereka yaitu yang anti kritik dan suka menjilat pada penguasa.

Kasus di acara KAMI yang dilangsungkan di Surabaya Senin kemarin yang bukan hanya dihalang-halangi tetapi juga dibubarkan oleh kelompok tertentu, yang pada kejadian tersebut juga hadir tokoh yang sangat anti terhadap PKI Jendral Gatot Nurmantyo. Kelompok tersebut lalu menggiring sang Jendral untuk keluar, seakan menunjukkan bahwa PKI mulai bereaksi. Aparat pun nampaknya tidak sadar berada dalam pusaran permainan mereka.

Rezim diam atau terlibat? Pertanyaan yang sama saat terjadi peristiwa G 30 S PKI pada tahun 1965. Apakah PKI itu sendirian atas pembunuhan para Jendral TNI atau ada dalang lain yang menyertai? Faktanya adalah bahwa PKI itu memang sangat pandai menyusup dan mempengaruhi kekuasaan.

PKI dari dulu memang pandai sekali menipu, hingga Soekarno pun harus berpidato “aku berkata PKI, jo sanak ku, jo kandangku, jen mati aku melu kelangan” (tepuk tangan). Saking hebatnya PKI mempengaruhi penguasa, sampai partai agama Masyumi pun bisa dibubarkan.  HMI pun hampir saja bisa dibubarkan. Dimulai pada bulan Mei mereka seolah membela kepentingan rakyat dan bersikap baik, lalu pada September PKI mulai beraksi menculik dan membunuh para Perwira Tinggi TNI.

Kita tidak boleh menuduh rezim Jokowi terkait dengan PKI, akan tetapi bolehlah kita sebagai rakyat Indonesia menanti sikap rezim yang tegas untuk mengingatkan rakyat akan bahaya PKI dan Komunisme.

PKI dan Komunisme sampai kapan pun akan menjadi bahaya laten bagi bangsa Indonesia, jangan pernah lupakan sejarah atau coba menghilangkannya. Rakyat khususnya umat Islam harus tetap melihat PKI dan Komunisme itu adalah musuh yang bengis. Semoga saja pandangan pemerintah juga sama dengan rakyatnya dan jangan malah sebaliknya.

Baca Juga:
Apa Saja Yang Dilakukan Gubernur Anies? Netizen Heran Hujan Deras Tapi Tidak Banjir

Apa Saja Yang Dilakukan Gubernur Anies? Netizen Heran Hujan Deras Tapi Tidak Banjir

Politik

4 Feb 2021 | 1007

Transformasi Balikpapan Menjadi Kota Metropolitan Seperti Jakarta Jika Pasangan AMIN Sebagai Presiden 2024

Transformasi Balikpapan Menjadi Kota Metropolitan Seperti Jakarta Jika Pasangan AMIN Sebagai Presiden 2024

Politik

4 Jan 2024 | 281

Beberapa Bahan Makanan yang Sering Terbuang di Seluruh Dunia

Beberapa Bahan Makanan yang Sering Terbuang di Seluruh Dunia

Gaya Hidup

28 Sep 2020 | 1429

Strategi Pemasaran Lewat Internet yang Paling Efektif

Strategi Pemasaran Lewat Internet yang Paling Efektif

Tips

1 Okt 2018 | 1759

Glamping Banyuwangi Hadirkan Staycation yang Nyaman dan Menyenangkan

Glamping Banyuwangi Hadirkan Staycation yang Nyaman dan Menyenangkan

Gaya Hidup

18 Jun 2024 | 323

Peran Media Online dalam Kampanye politik

Peran Media Online dalam Kampanye politik

Politik

29 Jun 2024 | 53