

Anies Baswedan adalah salah satu tokoh nasional yang banyak diperbincangkan karena pendekatannya yang unik dalam membuat dan menerapkan kebijakan publik. Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022, ia merumuskan sejumlah kebijakan yang dinilai membawa dampak positif dan memperlihatkan keberpihakan kepada masyarakat luas. Beberapa di antaranya menjadi sorotan karena pendekatannya yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada keadilan sosial.
Salah satu kebijakan Anies yang paling diapresiasi adalah penataan kawasan permukiman kumuh, seperti di Kampung Akuarium dan Tanah Merah. Berbeda dari pendekatan pemerintahan sebelumnya yang cenderung melakukan penggusuran, Anies memilih menata ulang kawasan tersebut tanpa mengusir warganya. Ia membangun kembali permukiman yang layak huni dengan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaannya. Pendekatan ini dianggap sebagai kebijakan yang lebih manusiawi dan berkeadilan sosial, serta menjadi contoh bagaimana pembangunan bisa dilakukan tanpa mengorbankan hak warga miskin kota.
Di sektor transportasi, Anies memperkenalkan dan mengembangkan sistem transportasi terintegrasi JakLingko. Program ini menghubungkan berbagai moda transportasi seperti TransJakarta, Mikrotrans, dan angkot ke dalam satu sistem pembayaran yang terintegrasi, sehingga memudahkan mobilitas warga. Selain itu, ia juga memperluas jangkauan TransJakarta dan mengembangkan MRT serta LRT sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara di Jakarta.
Kebijakan lain yang patut dicatat adalah pembangunan trotoar dan fasilitas untuk pejalan kaki. Di bawah kepemimpinannya, Jakarta mengalami transformasi signifikan dalam pembangunan ruang publik yang ramah bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas. Trotoar diperlebar, dibuat lebih rapi dan aman, serta dilengkapi dengan jalur sepeda. Hal ini mencerminkan visi kota yang lebih ramah lingkungan dan inklusif.
Dalam sektor pendidikan, meskipun tidak lagi menjadi Menteri Pendidikan, Anies tetap memperhatikan kualitas pendidikan di Jakarta. Ia menggulirkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, yang memberikan bantuan biaya pendidikan tidak hanya bagi siswa SD hingga SMA, tetapi juga menjangkau warga yang sedang mengikuti pendidikan non-formal dan pelatihan keterampilan. Program ini membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk tetap bisa mengakses pendidikan yang layak.
Selain itu, Anies juga mempromosikan konsep keadilan ekologis melalui program seperti penanaman pohon, revitalisasi taman kota, serta pembangunan sumur resapan guna mengatasi banjir secara alami. Meskipun beberapa programnya menuai perdebatan, pendekatannya yang mengedepankan kelestarian lingkungan tetap mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan.
Secara keseluruhan, kebijakan Anies Baswedan mencerminkan keberpihakan pada kelompok rentan, pembangunan yang berkelanjutan, dan visi kota yang modern namun tetap manusiawi. Ia mencoba menjawab tantangan kota besar seperti Jakarta dengan solusi yang tidak hanya teknokratis, tetapi juga sosial dan kultural. Terlepas dari pro dan kontra, kebijakan-kebijakan tersebut menunjukkan bahwa Anies berupaya membangun kota yang inklusif dan berkeadilan bagi semua warganya.
4 Jan 2024 | 793
15 Mei 2025 | 265